Panen raya cabai berbasis manajemen kawasan digelar Pemerintah Kabupaten Bojonegoro.
BOJONEGORO, Lintasskandal.com – Panen raya cabai berbasis manajemen kawasan digelar Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) dengan budi daya cabai ini di Desa Sambongrejo, Kecamatan Gondang, Kabupaten Bojonegoro. Sabru (21/9/2024)
Panen raya cabai berbasis manajemen kawasan tersebut, dihadiri Pj Bupati Bojonegoro, Peneliti Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kepala OPD se-Kabupaten Bojonegoro, Forkopimcam, Camat Gondang, Kepala Desa se-Kecamatan Gondang, serta para petani cabai Desa Sambongrejo.
Pengembangan cabai rawit berbasis kaDalam di Desa Sambongrejo merupakan inisiasi dari Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto. Hal ini sebagai langkah strategis dalam pengendalian inflasi.. Mengingat cabai adalah salah satu komoditas yang menyumbang inflasi signifikan.
Kepala DKPP Kabupaten Bojonegoro, Helmy Elisabeth, menjelaskan bahwa meski Bojonegoro bukan penghasil cabai utama, dengan lahan sawah seluas 83.187 hektar dan produksi padi terbesar ketiga di Jawa Timur, pihaknya tetap berkomitmen untuk mengembangkan hortikultura.
“Cabai rawit menjadi prioritas karena fluktuasi harganya berdampak langsung pada inflasi. Kami memfokuskan pengembangan di Desa Sambongrejo karena para petani di sini sudah terbiasa menanam cabai, dan kini mereka mendapatkan pendampingan teknologi dari BRIN,” tambah Helmy.
Kolaborasi antara DKPP dan BRIN mendapat perhatian khusus dari Peneliti Ahli Utama BRIN, Catur Haryono. Ia menyampaikan bahwa program ini merupakan strategi yang baik dalam mengatasi kendala teknis dan ekonomi, seperti penyakit kuning pada cabai yang menyebar antartanaman serta fluktuasi harga yang sering menjadi tantangan.
“Kami akan terus bersinergi dengan DKPP dan para petani untuk memastikan budidaya cabai yang lebih baik dan berkelanjutan,” ujar Catur.
Diharapkan pengembangan cabai berbasis manajemen kawasan di Kabupaten Bojonegoro dapat terus berjalan dengan baik, sehingga selain membantu meningkatkan kesejahteraan petani, juga berkontribusi pada stabilisasi harga dan pengendalian inflasi di Kabupaten Bojonegoro.
Sebelumnya, petani di Desa Sambongrejo mengandalkan bibit cabai dari Kabupaten Nganjuk. Namun, melalui upaya DKPP dan BRIN, pembibitan lokal kini telah terbukti mampu meningkatkan produktivitas.
Salah satu petani dari Desa Sambongrejo mengungkapkan bahwa panen cabai dari program ini sangat menjanjikan, dengan hasil produksi yang dapat mencapai 2 ton per hari.
Meski hasil produksi memuaskan, para petani di Desa Sambongrejo masih menghadapi tantangan utama dalam hal pengairan. Kecamatan Gondang termasuk wilayah yang kering, dan pada musim kemarau, akses air menjadi sulit, sehingga berdampak pada kelancaran proses budi daya cabai. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro terus berupaya mencari solusi untuk mencukupi pasokan air bagi para petani. Dukungan ini diharapkan dapat memaksimalkan produksi cabai di masa mendatang. (hd)