BPPW Jatim Membangun Sirkuit BMX Standar Internasional di Banyuwangi
Para pekerja PT. Detiga Inti Teknik Sinergi sedang melakukan pengukuran dan persiapan pekerjaan penataan Sirkuit BMX di Banyuwangi
BANYUWANGI, Lintasskandal.com – Dalam rangka meningkatkan sarana dan prasarana Sirkuit BMX di Indonesia mengikuti standar internasional, sehingga bisa meningkatkan prestasi atlet BMX Indonesia di kancah internasional.
Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, pada tahun 2024 melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BBPW) Jawa timur mengalokasikan anggaran untuk penataan sirkuit BMX Track di Banyuwangi, Jawa timur.
Sirkuit BMX track tersebut berada di Dusun Krajan, Kelurahan Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa timur.
Adapun ruang lingkup pada paket pekerjaan penataan BMX Track Banyuwangi tersebut meliputi, pekerjaan persiapan dan K3, pekerjaan tanah, pekerjaan area field of play, pekerjaan struktur bangunan Start hill, pekerjaan arsitektur start hill, bekerja landscape, pekerjaan mekanikal dan elektrikal.
Diketahui, pada proses lelang pada paket pekerjaan penataan BMX track Banyuwangi tersebut, diikuti 40 perusahaan kontruksi dalam negeri. Dalam perjalanan proses lelang tersebut, PT. Detiga Inti Teknik Sinergi yang beralamat di Kendangsari YKP II/6 Surabaya ditetapkan sebagai pemenang dengan harga penawaran 18, 6 milyar. Dengan jangka waktu pelaksanaan 127 hari kalender sejak diterbitkannya surat perintah kerja (SPMK).
Sebagaimana disampaikan oleh Yuni Ahmat Erivianto (Yayan), pejabat pembuat komitmen (PPK) penataan BMX track Banyuwangi menuturkan, bahwa waktu pelaksanaan pekerjaan penataan sirkuit BMX track Banyuwangi dimulai tanggal 26 Agustus 2024 hingga 31 Desember 2024, dan sekarang proses pekerjaan dilapangan sudah selesai penghitungan seluruh komponen volume pekerjaan dilapangan untuk mendapatkan volume real atau Mutual Check (MC-0), terang Yayan.
Lebih lanjut, Yayan mengatakan bahwa BBPW Jawa Timur berharap pembangunan BMX track di Banyuwangi tersebut dapat ikut serta meningkatkan ekonomi lokal, dan kedepannya bisa dibuat event kejuaraan BMX di level nasional manusia internasional. Harapannya. (Hadi Martono)