Dukung Kelancaran Jalur Lebaran 2024, Fly Over Djuanda, Jalan Nasional, dan Pansela Jatim Dioperasikan
SURABAYA, lintasdkandal.com – Kepala Bagian Umum dan Tata Usaha Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur – Bali, Nanang Permadi, mengatakan, saat ini kondisi Jalan Nasional (non tol) di Jatim terdiri dari 2.261 kilometer dengan kondisi kemantapan 98,22 persen. Serta, jembatan sepanjang 33.521 meter dengan kondisi kemantapan 86,36 persen. Artinya Jalan Nasional, Pansela, dan Fly Over Djuanda bisa digunakan mudik lebaran 2024
“Sementara terkait pembangunan Jalan Lintas Pantai Selatan (Pansela) Jatim yang tertuang dalam Perpres 80 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Provinsi Jawa Timur menyebut, ada delapan kabupaten di pesisir selatan Jawa Timur yaitu Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Malang, Lumajang, Jember, dan Banyuwangi,” kata Nanang dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (6/4/2024).
Sekadar diketahui, Pansela Jatim memiliki panjang total 628,39 kilometer dan sudah terbangun sepanjang 386,91 kilometer. Adapun rincian Pansela di Jatim yang sudah terbangun.
Glonggong sampai batas Kota Pacitan – Hadiwamo -Trenggalek – Panggul -Craken, sepanjang 100,31 kilometer (Kabupaten Pacitan – Kabupaten Trenggalek), Craken – Munjungan sepanjang 5,70 kilometer (Kabupaten Trenggalek)
Munjungan – Prigi sepanjang 8,11 kilometer (Kabupaten Trenggalek), Prigi sampai batas Tulungagung – Besuki – Besole – Brumbun – Pantai Sine, sepanjang 36,04 kilometer (Kabupaten Trenggalek – Kabupaten Tulungagung)
Pantai Sine sampai batas Kabupaten BIitar, sepanjang 13,88 kilometer dan batas Kab.upaten Tulungagung – Bululawang, sepanjang 5,2 kilometer (Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Blitar) Tambkrejo – Pantai Serang, sepanjang 12,85 kilometer (Kabupaten Blitar)
Sp. Jolosutro – batas Malang, sepanjang 3,95 kilometer (Kabupaten Blitar), Batas Kabupaten BIitar – Sp 5 Purwodadi – Kedungsalam – Balekambang – Sendangbiru, sepanjang 54,8 kilometer (Kab. Malang),Jarit -Bago -Bts. Kab Lumajang – Puger sepanjang 54,51 kilometer (Kab. Lumajang – Kab. Jember), Sumberrejo – Sidodadi – Sanenrejo – sepanjang 8,09 kilometer (Kab. Jember), Malangsari – Glenmore – Ketapang seoanjang 87,20 kilometer (Kab. Banyuwangi).
Sementara itu, BBPJN Jatim – Bali juga menjelaskan progres pembangunan Jalan Tol Probolingo-Banyuwangi yang terdiri dari tujuh bagian, dengan total panjang 176,4 kilometer. “Pada bagian pertama sampai dengan ketiga atau panjang 49,68 kilometer, saat ini sedang dalam masa konstruksi dan ditargetkan selesai pada Desember 2024. Sedangkan bagian keempat sampai ketujuh akan dikerjakan setelah tahun 2024,” jelas Nanang.
Progres konstruksi per tanggal 10 Maret 2024 untuk bagian pertama telah rampung sebesar 50,04 persen, bagian kedua rampung sebesar 33,82 persen. Serta, bagian ketiga rampung sebesar 22,62 persen.
Untuk mendukung kelancaran Jalur Lebaran 2024, Jalan Tol Pasuruan- Probolinggo Timur-Simpang Susun Gending dengan panjang 9,1 kilometer, telah beroperasi dengan tarif per tanggal 3 Maret 2024.
Ia menambahkan, flya Over Djuanda juga akan difungsionalkan mulai tanggal 2 April hingga 19 April 2024, untuk mengurangi kemacetan lalu lintas dari Surabaya dan Sidoarjo menuju Bandara lntemasional Juanda.
Pihaknya, juga mengimbau pengguna jalan untuk mewaspadai titik-titik ruas jalan yang rawan kepadatan maupun bencana alam. Terdapat 27 titik rawan kemacetan yang tersebar di seluruh Provinsi Jawa Timur.