Wakil Walikota Pasuruan Rakor Pengendalian Inflasi Bersama Mendagri

Img 20240206 205354

PASURUAN, lintasskandal.com – Bersama perangkat daerah terkait, Wakil Walikota Pasuruan Adi Wibowo (Mas Adi) menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) secara virtual dalam rangka pengendalian inflasi tahun 2024 oleh Kementerian Dalam Negeri, Senin (05/2/2024) di MCC Gradika. Rakor ini dipimpin langsung olehInspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Tomsi Tohir.

Tomsi Tohir mengatakan, pada bulan Januari 2024, masih banyak daerah yang inflasinya di atas rata-rata nasional 2,57%, yakni Papua Tengah, Papua Selatan, Gorontalo, Maluku Utara, Maluku, Papua, Sulawesi Utara, Kalteng, Kepulauan Riau, dan Sumatera Selatan.

“Namun masih ada juga daerah yang di bawah angka rata-rata inflasi nasional. Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh Kepala Daerah yang bisa mempertahankan inflasinya sampai saat ini,” ujarnya.

Ia berpesan kepada Kepala Daerah yang angka inflasi di daerahnya masih di atas rata-rata nasional agar mencari penyebab permasalahan yang terjadi dan mengambil langkah-langkah maksimal untuk mengatasinya.

“Komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga pada minggu keempat Januari adalah bawang putih, bawang merah, dan daging ayam ras. Sedangkan komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga pada minggu pertama Februari ada minyak goreng, beras, dan cabai merah,” ungkapnya.

Wakil Walikota Pasuruan, Adi Wibowo, menyampaikan, untuk menjaga inflasi Pemerintah Kota bersinergi bersama stakeholder terkait seperti Dinas Perikanan, Dinas Pertanian, Disperindag, Bagian Perekonomian dan dinas terkait.

“Sebenarnya dari beberapa dinas sudah berjalan untuk bisa menstabilkan inflasi, seperti halnya kita masifkan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL.) Program ini sebenarnya untuk mengendalikan inflasi yang sangat sering terjadi,” kata Mas Adi

Mas Adi juga mengatakan bahwa cabai merupakan bahan mentah yang dapat memicu inflasi. Harga cabaipun dapat melambung tinggi, sehingga pihaknya mengencarkan program KRPL menanam cabai di masing-masing rumah tangga.

Baca juga :  RSUD Haji Surabaya Ajak Masyarakat Kenali Stroke Lebih Dekat

“Tidak memerlukan lahan yang luas, cukup kita menggunakan polibeg untuk menanam cabai di masing-masing rumah tangga. Kita juga bisa menanam tanaman umbi-umbian (ubi kayu dan ubi jalar),” ujar Mas Adi. (arf)