SMA Muhammadiyah X Surabaya Terima Kunjungan Dinas Pendidikan Kalbar
SURABAYA, Lintasskandal.com – Sekolah Keberbakatan Muhammadiyah Boarding Area Sport Art and Sains SMA Muhammadiyah X Surabaya (MBA Spartans SMAMX) konsisten untuk terus memperluas kerja sama dengan berbagai lini. Kali ini, mendapat kunjungan dari Dinas Pendidikan Kalimantan Barat didampingi Dinas Pendidikan Jawa Timur ke Sekolah Keberbakatan SMAMX, melalui program pendidikan, khususnya menyampaikan beragam program aktivitas pendidikan dan manajemen pendididikan khusus inklusi yang ada di SMAMX. Jum’at (26/1/2024).
Dalam kunjungan ke sekolah keberbakatan tersebut, untuk melihat dari dekat aktivitas dan manajemen pendidikan inklusi yang ada di SMAMX. Adapun bidang-bidang yang menjadi sasaran antara lain, model pembelajaran dan evaluasi penilaian hingga raport siswa inklusi. Kunjungan tersebut diterima langsung oleh Waka Kurikulum SMAMX, Alvin Nurwahyu dan koordinator Program Pendidikan Inklusi, Normalia MPsi.
Menurut Ustadz Alfin, kunjungan ini menjadi angin segar untuk kedua belah pihak. Hal itu karena tidak hanya sekedar transfer pengalaman, namun juga dapat memperkuat jaringan kinerja sekolah keberbakatan SMAMX khususnya program pendidikan khusus inklusi secara nasional.
“Program khusus sekolah inklusi SMAMX akan menyambut hangat kolaborasi dengan institusi pendidikan baik swasta maupun negeri terutama dalam hal aktivitas dan manajemen pendidikan,” ujar Ustadz Alfin.
Ditempat yang sama, koordinator program inklusi yang akrab disapa Ustadzah Normalia menyampaikan, pertemuan ini menjadi langkah lanjutan atas hubungan baik yang telah terjalin sebelumnya, utamanya dengan Dinas Pendidikan Jatim yang mendampingi kehadiran Dinas Pendidikan Kalimantan Barat kali ini.
“Pihak Dinas Pendidikan Kalimanatan Barat sedang menganalisa apa yang telah dilaksanakan oleh sekolah khusus inklusi SMAMX Surabaya perihal aktivitas dan manajemen pendidikannya, dan setelah itu diharapkan akan ada sinergitas dengan transfer pengetahuan, melalui sharing maupun pertukaran data yang berhubungan dengan pendidikan khusus inklusi, bahkan tidak menutup kemungkinan untuk untuk membentuk MoU,” tandasnya. (hd)