Petugas Pelipat Kartu Suara di Gudang KPU kabupaten Pasuruan Dipertanyakan

Img 20240119 063044
PASURUAN, Lintasskandal.com – Petugas yang melipat kartu suara di Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten Pasuruan, Jawa timur, menjadi sorotan masyarakat. Khususnya masyarakat di wilayah kecamatan Bangil dan sekitarnya. Pasalnya petugas yang kerjanya hanya melipat kartu suara untuk pemilu 2024 tersebut, tidak hanya berasal dari daerah setempat.

Melainkan, ada yang khusus didatangkan dari kota Surabaya. Tentu hal tersebut menjadi tanda tanya besar, kenapa…, ada apa .., gak bahaya ta… ujar Wahyu aktifis Kantor Hukum Bang Jo di kantornya Bangil, Pasuruan, Kamis (18/1/2024).

Wahyu mengatakan, bahwa seharusnya yang bekerja melipat kartu suara untuk pemilu 2024 di Gudang KPU itu warga Pasuruan sendiri. Katanya

” Masak hanya melipat kartu suara saja harus mendatangkan jauh – jauh dari Surabaya. Orang sekitar Pasuruan sini saja bisa, minta berapa banyak, tegasnya.

Lebih lanjut, Wahyu mengatakan bahwa kebijakan KPU dengan memperkerjakan orang dari luar kota tersebut menciderai warga Pasuruan.

” Seakan – akan masyarakat Pasuruan tidak ada yang bisa dan mampu melakukan pekerjaan itu. Hal tersebut sangat menciderai perasaan hati warga Pasuruan, tuturnya

Suharto, Ketua DPW SWI Jawa timur, saat konfirmasi kepada Ketua Banwaslu kabupaten Pasuruan, Kamis (18/1/2024)

Senada dikatakan Suharto ketua DPW SWI Jawa timur, bahwa kita sekarang ini sudah otonomi daerah, kalau hanya melipat kartu suara untuk pemilu 2024 tersebut kenapa harus impor pekerja dari Kota Surabaya.

” Berapa biaya transportasi dari Surabaya ke Pasuruan, dan berapa penghasilan dari kerja melipat kartu suara tersebut. Katanya

Suharto menambahkan, bahwa tindakan KPU kabupaten Pasuruan dengan mendatangkan pekerja dari Kota Surabaya tersebut, patut di duga ada kepentingan politik yang menguntungkan dari salah satu Pasangan calon Presiden tertentu. Kata Suharto.

Baca juga :  Satreskoba Polrestabes Surabaya Berhasil Ungkap Peredaran Okerbaya di Simogunung

Muslimin, Ketua Brigade Gus Dur Kabupaten Pasuruan menyayangkan kebijakan ketua KPU kabupaten Pasuruan dengan mendatangkan pekerja pelipat kartu suara untuk pemilu 2024 dari kota Surabaya itu, karena hal tersebut merupakan bentuk ketidak pedulian terhadap lingkungan atau warga sekitar, padahal di wilayah kabupaten Pasuruan ini sangat banyak lulusan SMA yang masih nganggur dan pingin mendapatkan pekerjaan seperti itu, ujarnya

Sementara itu, Zainul Faizin Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Pasuruan saat dikonfirmasi berkaitan dengan pekerja pelipat kartu suara dikantornya pada hari Kamis 18 Januari 2024 tidak ada dikantor sedang ke Jakarta.

Dilain pihak, Arie Yunianto Ketua Badan Pengawas Pemilu (Banwaslu) kabupaten Pasuruan saat dikonfirmasi dikantornya terkait adanya indikasi kecurangan pelipatan kartu suara untuk pemilu 2024 digudang KPU di Pohjentrek tersebut dengan mendatangkan pekerja pelipat kartu suara dari kota Surabaya mengatakan,” Silakan tanyakan saja ke KPU, katanya. (tim)