Begini Akhir Pembangunan Food Court di Jalan Panca Warna Kampung Inggris Kediri
KEDIRI, Lintasskandal.com – Progres Revitalisasi Kampung Inggris Kediri, Jawa timur oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa timur Kementerian PUPR, Ditjen Cipta Karya hingga Minggu ke-3 Nopember 2023 mencapai 95 persen.
Sebagaimana disampaikan oleh penanggung jawab pekerjaan proyek revitalisasi Kampung Inggris di lapangan, Rabu (22/11/2023) pada awak media menuturkan bahwa pencapaian Progres fisik pekerjaan dilapangan on the track sesuai schedule yang direncanakan.
” Untuk perolehan progres yang terserap/ tercatat mencapai 80 persen. Sedangkan untuk pencapaian pekerjaan dilapangan sudah mencapai 95 persen.terangnya.
Lebih lanjut, Ia mengatakan bahwa dengan keberadaan Food court tersebut bisa memfasilitasi semuanya, baik para pelajar, warga setempat bisa berjualan, sehingga bisa menumbuh kembangkan perekonomian warga di lingkungan Kampung Inggris.
Maka dari itu, edukasi untuk warga sangat penting dan perlu dilakukan oleh semua pihak, agar tidak terjadi miskomunikasi. Tuturnya
Senada disampaikan oleh Pepeng, pelaksana lapangan pada paket pekerjaan revitalisasi Kampung Inggris, Rabu (22/11/2023) menyampaikan bahwa hingga sekarang pencapaian progres pekerjaan dilapangan jika dicatatkan semua sudah mencapai 95 persen. Tinggal penyelesaian pekerjaan yang kecil-kecil dan perapian saja, terangnya
Pantauan dan pengamatan Lintasskandal .com dilapangan, tampak para pekerja sedang menyelesaikan pekerjaannya masing-masing, diantaranya mengelas dan mengecat ornamen lampu hias, dan sebagian mempoles kolam dan taman.
Selain pembangunan food court di jalan Panca warna juga ada pekerjaan drainase, pedestarian, pembangunan Ipal Komunal
Sementara itu, Posma Partogi H. Simanjuntak, Pejabat Pembuatan Komitmen (PPK) Pengembangan Kawasan Permukiman, Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah 2 Provinsi Jawa timur mengatakan, bahwa kendala masalah sosial itu dimanapun ada kegiatan pembangunan berlangsung pasti ada saja masalah sosial itu muncul.
Namun demikian, kami berpegang pada konsep perencanaan yang disusun oleh pemerintah kabupaten Kediri. Dalam hal tersebut, kami sudah berkali – kali melakukan sosialisasi dan ada berita acaranya.
” Dan jika mereka masih ingkar, kami akan serahkan permasalahan tersebut ke pemerintah kabupaten Kediri. Karena dalam hal ini posisi kami hanya sebagai tukang, jadi kami hanya melaksanakan pekerjaan sesuai apa yang telah di rencanakan oleh pemerintah kabupaten Kediri.
Masih menurut Posma, bahwa pengalaman kami di daerah lain jika ada kendala sosial seperti ini, biasanya pihak Pemerintah daerah kabupaten Kediri yang pro-aktif untuk menyelesaikannya, dan pihak kami selaku pelaksana pekerjaan dilapangan disuruh minggir dahulu. Ucap Posma
Diakhir, Posma menambahkan bahwa tujuan pembangunan itu bukan untuk menyusahkan masyarakat, dan sangat bodoh sekali jika ada orang yang beranggapan bahwa pembangunan itu menyusahkan masyarakat. Justru sebaliknya bahwa tujuan pembangunan itu adalah untuk menumbuh kembangkan dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
Sedangkan, pembangunan tersebut masih berproses, kita lihat apa yang direncanakan oleh pemerintah Desa dan kabupaten Kediri tersebut, baru setelah itu kita evaluasi apakah dengan adanya pembangunan tersebut menyusahkan masyarakat. Atau sebaliknya, justru dengan adanya pembangunan di kampung Inggris ini akan menguntungkan masyarakat.
” Jangan hanya karena sikap egoisme satu dua orang saja karena sedikit kenyamanan pribadinya terganggu, akhirnya mengajak dan memprovokasi warga yang lainnya untuk menolak pembangunan yang ada. Tuturnya
Dilain pihak, Nurkhasan Kades Tulungrejo, Pare, Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa timur mengatakan bahwa pembangunan di lingkungan wilayah kampung Inggris adalah milik kita bersama,
Untuk itu, Nurkhasan mengajak kepada seluruh warga masyarakat untuk mendukung program pembangunan tersebut, karena tujuannya pembangunan tersebut untuk kepentingan bersama warga kampung Inggris, terangnya
” Dengan adanya program Revitalisasi Kampung Inggris dari Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BBPW) Jawa timur, Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR tersebut, adalah untuk membangun atau merevitalisasi Wisata Edukasi Kampung Inggris, harapannya pembangunan tersebut akan membawa iklim yang positif untuk peningkatan perekonomian masyarakat setempat. Ungkapnya. (Bani)