Dinsos Jatim dan RSJ Menur Tangani ABK di UPT PPSAB Sidoarjo

Img 20231106 105543

SIDOARJO , Lintasskandal.com – Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Sosial (Dinsos) Jatim semakin mempererat kolaborasi dengan OPD Pemprov Jatim. Kali ini, Dinsos Jatim berkolaborasi dengan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur Surabaya dalam menangani anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) di UPT Perlindungan dan Pelayanan Sosial Asuhan Balita (PPSAB) Sidoarjo. Kolaborasi ini diawali dengan kunjungan ke UPT PPSAB Sidoarjo, minggu lalu.

Kepala Dinsos Jatim, Restu Novi Widiani, Minggu (5/11/2023) menjelaskan,  dari 42 PM balita yang ada di UPT PPSAB Sidoarjo, 12 anak di antaranya merupakan ABK. Restu Novi Widiani memberikan atensi khusus kepada para ABK tersebut. Oleh karena itu, usai mengunjungi UPT PPSAB Sidoarjo dan bercengkerama dengan para PM balita pada Kamis (26/10/2023), orang nomor satu di Dinsos Jatim itu berinisiatif menjalin kolaborasi dengan RSJ Menur dalam menangani PM ABK.

“Kami menerjemahkan amanah ibu Gubernur, yaitu IKI (Inisiatif, Kolaborasi, dan Inovasi). Kami prihatin ketika melihat anak-anak binaan Dinsos Jatim yang dipersiapkan untuk diadopsi, namun ada yang menyandang disabilitas ringan hingga berat. Kami tak mungkin bisa menyelesaikan permasalahan ini sendiri. Kemudian saya mengetahui bahwa RSJ Menur tak hanya memberikan pelayanan kejiwaan dan memiliki fasilitas luar biasa, sehingga saya berkoordinasi dengan ibu Direktur RSJ Menur,” ungkap Novi.

Ia bersyukur RSJ Menur memberikan respons yang hangat. Bahkan, Direktur RSJ Menur menerjunkan satu tim lengkap untuk melakukan asesmen, yaitu Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan, dokter spesialis anak, dokter rehabilitasi medis, psikolog anak, serta perawat anak. Usai asesmen akan diketahui anak-anak yang harus dirujuk kepada RSJ Menur, tetap di UPT dengan perawatan khusus, serta anak-anak yang memerlukan tindakan lainnya.

Baca juga :  Tim Serdik Sespimti Polri Dikreg Ke-33 Ta. 2024 Berkunjung ke Kapolresta Malang

“Di luar itu kami menyadari ada perlakuan yang harus kami lakukan setiap hari dan peralatan yang dibutuhkan setiap hari, hal-hal itu saat ini sedang kami himpun untuk kemudian kami masukkan dalam perencanaan PAPBD (Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) atau bisa juga dalam APBD murni. Misalnya, kebutuhan terhadap susu dan makanan khusus, alat terapi, dan sebagainya,” ungkap Novi.

Mantan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Kependudukan Provinsi Jatim itu melanjutkan, hal menarik lainnya dalam kunjungan dan asesmen ini ialah perawat balita UPT PPSAB Sidoarjo dan perawat anak RSJ Menur bisa transfer pengetahuan.

“Semua ini kami lakukan untuk kemajuan dan perbaikan nasib para balita terlantar ini,” imbuhnya.

Novi juga mengatakan, kerja sama dengan RSJ Menur Surabaya tak berhenti di sini. Dinsos Jatim akan melakukan pembebasan pasung bersama RSJ Menur, serta membuat jadwal untuk kunjungan bersama ke UPT-UPT yang menjadi perhatian RSJ Menur Surabaya, terutama yang berkaitan dengan gangguan jiwa.

“Mudah-mudahan ini menjadi pintu masuk dan menjadi percontohan untuk penanganan masalah sosial lainnya. Kami akan memaksimalkan potensi OPD Pemprov Jatim untuk sama-sama menuntaskan permasalahan-permasalahan di Jatim melalui kolaborasi dengan OPD-OPD Pemprov Jatim lainnya,” pungkasnya.

Senada, Direktur RSJ Menur Surabaya, drg Vitria Dewi,  menyampaikan, kehadiran pihaknya merupakan salah satu bukti implementasi harapan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bahwa setiap komponen di Pemprov Jatim harus selalu berkolaborasi dan ‘nyekrup.

“Semoga apa yang kami lakukan bersama akan memberikan manfaat yang luar biasa untuk masa depan anak-anak yang lebih baik,” ujar Restu Novi Widiani .

Restu Novi Widiani Hadir langsung untuk mendampingi Direktur RSJ Menur Surabaya drg Vitria Dewi MSi beserta tim melakukan asesmen kepada penerima manfaat (PM) balita ABK yang membutuhkan penanganan khusus. Turut hadir, Kepala UPT PPSAB Sidoarjo Mochamad Muridan SSos MM beserta jajaran.(hd)