DINAS PU BINA MARGA JATIM AJAK 21 PPK BELAJAR PERKERASAN ASPAL DENGAN COLD MILLING MACHINE
JATIM, Lintasskandal.com – Guna meningkatkan ilmu dan pengalaman tentang pekerjaan lapangan yang berkualitas dan sesuai spesifikasi, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bina Marga Provinsi Jawa Timur mengajak dua puluh satu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk terjun ke lapangan. Hal tersebut bertujuan agar mereka mendapat wawasan dan belajar bagaimana mengerjakan galian perkerasan aspal dengan cold milling machine (CMM).
Adapun kegiatan yang diikuti oleh perwakilan PPK dari sebelas UPT di lingkup DPU Bina Marga Jatim ini digelar di Ruas Turen, Malang, dan dipimpin langsung oleh Kepala Seksi Pemeliharaan Jalan DPU Bina Marga Jatim, Ervan ikka Lutfiansyah, serta didampingi oleh Penata Kelola Teknik Jalan dan Jembatan Ahli Madya, Sutoyo.
Sebagaimana disampaikan oleh Kepala Seksi Pemeliharaan Jalan DPU Bina Marga Jatim, Ervan, melalui laman resmi DPU Bina Marga, Kamis (26/10/2023), mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan agar para PPK tersebut dapat belajar langsung, memahami, dan mengerti bagaimana cara cold milling yang benar dengan menggunakan CMM, sehingga hasilnya sesuai spesifikasi.
Sementara itu, Penata Kelola Teknik Jalan dan Jembatan Ahli Madya, Sutoyo menambahkan, dipilihnya penggunaan CMM tersebut karena luas jalan yang diperbaiki relatif cukup besar, sehingga ruas jalan tersebut tidak bisa dilakukan perbaikan dengan concrete cutter dan jack hammer.
Dikatakan Sutoyo, bahwa saat melaksanakan pekerjaan galian dengan cold milling, maka harus sama dengan lapisan aspal yg existing.
“Luas existingnya berapa? maka itulah yg di cold milling. Misalnya, tebal aspal existing 5 cm, maka yang di cold milling harus 5 cm, tidak boleh kurang. Sebab jika kurang, bisa terjadi perlemahan saat dilakukan struktur perkerasan,” jelasnya.
Setelah dilakukan cold milling, sambung Sutoyo, maka proses selanjutnya adalah pembersihan. Dengan pembersihan ini, nanti akan terlihat apakah benar hasil cold milling tadi sesuai dengan ketebalan yang diharapkan. Jika belum, maka harus dikerok dengan alat manual.
“Hal ini supaya perlemahan itu tidak terjadi saat dilaksanakan pekerjaan overlay,” pungkasnya.(hd)